Senin, 03 Juni 2013

Nama-nama Warna Ayam Laga


A. Ules Wiring Kuning


Ciri-ciri Ules Ayam Wiring Kuning:
  1. warna bulu terdiri dari warna dasar hitam.
  2. warna bulu rawis leher berwarna kuning keemasan.
  3. warna rawis pinggang juga berwarna kuning keemasan.
  4. paruh, kaki, jalu & kuku juga berwarna kuning.
  5. nilai lebih bila mata juga berwarna kuning.
  6. bila ciri-ciri diatas lengkap maka dinamakan "wiring kuning tembus".

B. Ules Wiring Galih


Ciri-ciri Ules Ayam Wiring Galih:
  1. warna bulu terdiri dari warna dasar hitam.
  2. warna bulu rawis leher berwarna kuning kemerahan.
  3. warna bulu rawis pinggang juga berwarna kuning kemerahan
  4. paruh, kaki, jalu, & kuku juga berwarna kehitaman atau hitam.
  5. nilai lebih bila mata juga berwarna hitam.
  6. bila ciri-ciri diatas lengkap maka dinamakan "ules galih tembus"

C. Ules Wangkas



Ciri-ciri Ules Ayam Wangkas:
  1. ayam wangkas memiliki warna dasar yang hampir sama dengan warna rawisnya.
  2. jika warna bulu cenderung kuning keemasan disebut WANGKAS EMAS dan jika warna lebih gelap kemerahan disebut dengan WANGKAS GENI.
  3. jika warna bulu cenderung kuning kecoklatan disebut ULES SAPI,

D. Ules Klawu

 

Ciri-ciri Ules Ayam Klawu:
  1. ayam memiliki warna dasar abu-abu.
  2. jika rawis berwarna gelap atau kehitaman disebut "klawu kethek".
  3. jika rawisnya berwarna kuning kemerahan disebut "Klawu geni".
  4. jika hanya berwarna klawu keseluruhan dinamakan ules "Klawu".

E. Ules Blorok

Ciri-ciri Ules Ayam Blorok:
  1. ayam memiliki warna bulu dasar tultul hitam putih.
  2. ules blorok dianggap istimewa jika kombinas warnanya lengkap yaitu hitam, putih, merah, dan sekilas nampak terlihat warna mengkilat kehijauan maka ules ini disebut dengan nama ules bulu "Blorok Madu".
F. Ules Jragem


Ciri-ciri Ules Ayam Jragem:
  1. ayam memiliki warna dasar bulu hitam begitu juga dengan warna rawis leher dan bulu rawis pinggangnya.
  2. jika paruh, mata, kaki, jalu dan kuku juga berwarna hitam maka disebut ules bulu jragem tembus.
  3. jika keseluruhan berwarna hitam termasuk kulit, muka, jengger, jembel, dan lidah ayam juga berwarna hitam maka disebut "Ayam Cemani". 
G. Ules Jalak/Wido


Ciri-ciri Ules Ayam Jalak:
  1. ayam memiliki warna dasar hitam dengan warna rawis leher dan pinggang cenderung berwarna putih, ada juga yang berwarna putih kekuningan, putih kehitaman dan putih keabu-abuan.
  2. ayam jalak dikatakan istimewa bila memiliki warna dasar hitam, rawis leher dan pinggang berwarna putih, paruh, mata, kaki, jalu dan kuku berwarna putih.

H. Ules Jali


Ciri-ciri Ules Ayam Jali:
  1. ayam memiliki warna dasar berbulu blirik yang tersusun rapi, berbeda dengan blorok yang memiliki warna bercorak tidak beraturan.
  2. ules jali corak blirik terdapat pada setiap helai bulu terdapat berbagai warna, sedangkan blorok setiap bulu hanya memiliki satu warna.
 I. Ules Putih


Ciri-ciri Ules Ayam Putih:
  1. ayam memiliki bulu berwarna putih keseluruan baik bulu warna dasar maupun bulu warna rawis.
  2. jika ayam berwarna putih keseluruhan (paruh, mata, kaki, jalu, dan kuku) juga berwarna putih maka ayam tersebut dinamakan ayam kinantan putih.

Makanan Pokok Ayam Aduan

MAKANAN POKOK AYAM ADUAN:

Makanan sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan maupun stamina ayam aduan
Pemilihan makanan sebaiknya disesuaikan oleh tipe tarung dan postur tubuh,sudah barang tentu makanan yg berbeda akan mempengaruhi bobot pukulan maupun kelincahan
A.Beras merah
Diberikan setelah ayam dewasa yaitu setelah pertumbuhan bulunya selesai ,beras merah
Memiliki kadar protein yang tinggi mengandung rendah lemak,mudah dicerna biasanya
Ayam yg diberikan beras merah akan menjadi kekar dan padat hanya bobot ayam menjadi berat namun sesuai dengan ayam yg mempunyai dasar pukulan yang keras.
Cocok diberikan pada ayam yg tipe jalu yaitu pertumbuhan jalu yang sangat cepat .Ayam jalu yang baik mempunyai tipikal harus cepat memyelesaikan pertarungan.
B.Gabah
Pemberian gabah menjadikan tubuh ringan dan kesat mirip dangan beras merah hanya ga
Bah mempunyai kandungan vitamin yg lebih komplek ,kalsium yang tinggi dan ekonomis, memperkuat bulu,jago tidak mudah rontok bulu.gabah sangat sesuai dengan
Ayam tipe jalu yang memerlukan kelincahan terbang untuk menyerang cepat .pemberian
Gabah hendaknya direndam air dulu gabah yg mengapung dipisahkan.
C.Jagung
Diberikan pada ayam pukul, mempunyai pertumbuhan jalu lambat maupun lepek (tidak tumbuh jalu )mempunyai kandungan karbohidrat yg tertinggi diantara beras merah dan gabah ,kandungan fosfor dan kalsium berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tulang,pertulangan ayam menjadi kuat dan besar
Karbohidrat menjadikan ayam mempunyai tenaga yang besar dan pukulan keras ,penggunaan jagung direndam dulu sebelum diberikan supaya lebih lunak .


PEMBERIAN PAKAN AYAM ADUAN

AYAM JALU : Ayam jalu yang baik adalah yang bertipe 'nimpuk' atau memukul terus menerus tanpa mematuk, memukul sesering mungkin dalam waktu sesingkat-singkatnya. Faktor kecepatan sangat menentukan. Karena ayam jalu amat mengandalkan kecepatan, maka menu ransum yang paling tepat adalah yang mengandung protein tinggi dan sedikit lemak. Hal ini hampir sama dengan menu makanan atlit pelari sprint seperti Carl Lewis. Keunggulan ransum protein tinggi adalah menjamin tenaga yang besar, dan kecepatan gerak sangat tinggi. Kelemahan ransum protein tinggi adalah otot mudah kelelahan (tidak bisa untuk full time).

Formula ransum yang bisa dipakai : 2 kg konsentrat ayam petelur + 8 kg bekatul atau dedak (awas hati-hati ... sudah setahun ini beredar dedak palsu yang dicampur serbuk kayu !). Formula ini adalah menu makanan pokok yang harus diberikan dengan dicampur air. Sebagai suplemen, dalam kadar sedikit, Anda dapat memberi jagung, beras merah, atau gabah. Sebaiknya, setiap hari ayam dijemur di atas alas pasir yang ditaburi pecahan batako. Pecahan batako tersebut akan dimakan ayam sebagai sumber kalsium yang menguatkan tulang.

AYAM PUKUL : Untuk ayam pukul yang dirancang menang dalam waktu kurang dari 2 ronde, menu ransum sama dengan ayam jalu. Namun, jika ayam Anda dirancang untuk lebih tahan hingga 4 atau 5 ronde, menu yang tepat adalah tinggi protein dan tinggi energi.

Formula ransum ayam pukul : 5 kg jagung halus + 2 kg dedak atau bekatul + 3 kg konsentrat ayam petelur.

CATATAN :
1. Formula di atas hanya digunakan pada ayam yang dipelihara secara semi intensif atau ekstensif. Jika Anda memelihara secara intensif (ayam tidak diumbar), Anda harus menambahkan 1 ons susu bayi pada formula di atas.
2. Formula di atas hanya dapat digunakan selama 14 hari berturut-turut. Lebih dari 14 hari harus diselingi makanan lain selama beberapa hari.

Jenis Pukulan Mematikan

JENIS PUKULAN MEMATIKAN(KEPALA)
Dari hasil pengamatan pukulan dikepala dibedakan beberapa jenis antara lain :
1. Pukulan ubun-ubun, pukulan jalu tepat di tengah-tengah kepala.
2. Pukulan atik-atik atau kedua kaki tepat di bawah telinga.
3. Pukulan jiling, pukulan tepat di atas telingga.
4. Pukulan Tenggok, pukulan pada kepala bagian bawah terutama bagian pernafasan
5. Pukulan tengkuk pukulan di kepala bagian belakang.
6. Pukulan mata
7. Pukulan paruh

Bagian Kepala dari ayam adalah tempat yang paling fatal . Jenis pukulan pukulan yang disebutkan Pak Jeck semua ada tempat yang fatal . bila ayam yang mendapat pukulan .
1. Pukulan ubun-ubun, pukulan jalu tepat di tengah-tengah kepala........Bila jebol ke tengkorak ayam pasti KO.
2. Pukulan atik-atik atau kedua kaki tepat di bawah telinga.... pukulan ini akan menganggu otak kecil yang mengontrol keseimbangan ( ayam akan terdampak mutar2 lompat , atau kesimbangan untuk berdiri .sempoyongan ).
3. Pukulan jiling, pukulan tepat di atas telingga.........akan terdampak saraf mata ( buta melek )
4. Pukulan Tenggok, pukulan pada kepala bagian bawah terutama bagian pernafasan......................................................................
5. Pukulan tengkuk pukulan di kepala bagian belakang......... ayam akan jatuh terkulai kepala dibawah ( bila efek pukulan yang keras dan tepat ayam akan KO)
6. Pukulan mata.........hehehehehehe ini pecah matanya . tau terganggu kelihatanya ( ayam akan berobah pola permainan cendrung berdiri mencari musuhnya)
7. Pukulan paruh................ Akan copot paruhnya bila tepat .


Pukulan pada dada akan mendampakan efek :
1. Pukulan Pangkal sayap ( sebutan Medan Guli Guli ) akan membuat terganggunya kepakan sayap sehingga ayunan pukulan berkurang.
2. Pukulan bagian dada dan pangkal sayap yang terlalu sering diterima akan membuat ayam saat bertarung mendapat efek seperti sayap terkulai . badan menjadi agak membungkuk kedepan. sayap akan diangkat -angkat .
3. Pukulan dada di bagian tulang iga ayam akan terlihat terduduk dan lemas pada kasus tertentu ayam tidak bisa melanjutkan permainan lagi alias KO .
silakan menambahkan lagi .


Jenis pukulan pada badan yang mematikan, harus diimbangi dengan postur tubuh yang memenuhi syarat antara lain :
1. Bentuk badan bulan agak panjang, dagingan seperti karet.
2. Punya tulang yang besar dan bulat
3. Posisi badan 90 derajat, jadi punggung agak lurus.
4. Bentuk ceker yang tengah melengkung/ mbengkok ke dalam. tidak lurus semua.
5. Bentuk kaki agak siku bila diangkat.
6. Leher besar dan rapat.
7. Bulu lebat.
Dengan kondisi seperti ini maka bila bertemu dengan ayam yang sama2 punya pukulan badan dipastikan kuat menahan gempuran lawan, dan cukup kuat untuk mengempur badan lawan.
Sekian maaf bila ada yang salah.

Penyakit Ayam Laga

Ayam Turun Urat

Turun urat adalah salah satu penyakit pada ayam yang cukup mengganggu, khususnya di dalam pergerakan sehingga menyebabkan keterbatasan gerakan saat melakukan tarung. Dari beberapa pengalaman yang didapat oleh salah satu temen, dia punya beberapa pengalaman dalam melakukan perawatan ayam yg turun urat dan berhasil/sembuh. Berikut beberapa sharing dari bang Stenly.
Penyebab terjadinya turun urat pada ayam dapat disebabkan beberapa hal yaitu:
  1. Ayam yg terlalu muda waktu di Gebrak atau ayam muda di gebrak lawan ayam tua, dimana ayam yang terlalu muda struktur tulang dan otot-otornya masih belum maksimal dan kuat.
  2. Pada kasus yg lain, ada juga ayam yg cukup umur tapi bisa turun urat karena benturan yg terlalu keras.
Ciri-ciri ayam yang mengalami turun urat:
  1. Sesudah di Gebrak kaki ayam lebih panas dari biasanya ini bisa di ketahui dgn cara meraba.
  2. Ayam suka mengangkat kakinya dan saat berjalan terlihat pincang dan tidak mau bertumpu pada kaki yang mengalami turun urat.
Beberapa perawatan yang dapat dilakukan:
  1. Setiap hari (sesering mungkin) kaki ayam yang turun urat diperban/dibungkus dgn kain dgn menempelkan Daun SERE yg di tumbuk halus.
  2. Diusahakan agar kaki ayam bisa menginjak tanah (di bungkus seperti merawat orang patah tulang).
  3. Di saat akan mengganti DAUN Sere, sebaiknya kaki ayam di rendam dgn air dingin / air es beberapa menit, kemudian dibungkus lagi seperti semula.
  4. Ayam diberi minum obat Rheumatik atau sejenisnya.
Mudah2an dengan melaksanakan terapi di atas, penyakit turun ayam akan dapat tersolusikan.

Penyakit Snot

Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit Snot dapat menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi kesehatan ayam. Angka morbiditas kawanan unggas bervariasi antara 1-30%. Mortalitas atau Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30%.
Cara penularan
Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari 12 jam. Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang dan peralatan yang digunakan.
Gejala klinis
Ayam yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala sebagai berikut
- pengeluaran cairan air mata
- ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung
- keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
- Pembengkakan didaerah sinus infra orbital
- terdapat kerak dihidung
- napsu makan
- ayam mengorok dan sukar bernapas
- pertumbuhan menjadi lambat.
Perubahan patologi
Pada kasus akut dijumpai konjungtivitis berat dan peradangan pada pinggir kelopak mata (periorbital fascia). Pada kasus kronis dijumpai sinusitis yang bersifat serosa sampai kaseosa.
Diagnosis
Bakteri Haemophillus gallinarum dapat diisolasi dari swab sinus ayam yang menderita penyakit akut. Isolasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan plat agar darah yang telah digores staphylococcus sp dan diinkubasi dalam suasa anaerob.
Diferential diagnosa
Diagnnosa banding dari penyakit coryza adalah Mikoplasmosis atau Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Infectious Laryngotracheitis (ILT) .
Pengobatan
Pengobatan penyakit snot pada unggas adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum atau disuntikkan secara intramuskular. Perhatikan withdrawal time pada ayam petelur karena obat tersebut dapat mengkontaminasi telur dan kualitas dari kerabang telur.
Pengendalian
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini.

Penyakit Ngorok atau Chronic Respiratory Disease (CRD)

Penyakit Ngorok biasa juga disebut dengan Chronic Respiratory Disease (CRD) atau mikoplasmosis atau Sinusitis atau Air Sac. Penyakit Chronic Respiratory Disease disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi.
Faktor predisposisi atau faktor pendukung
- Kondisi kandang yang lembab
- Kepadatan kandang yang terlalu tinggi
- Litter yang kering
- Kadar amonia yang tinggi.
Cara penularan
Penularan penyakit terjadi baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal dapat melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur dan horizontal disebarkan dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat. Penularan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan tempat peralatan, tempat pakan, hewan liar maupun petugas kandang.
Gejala klinis
Ngorok basah, adanya leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya. Pada kasus kronis mengakibatkan kekurusan dan keluarnya cairan bernanah dari hidung.
Pengobatan
Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum.
Pencegahan
Membeli ayam baik indukan, pejantan, dan anakan yang benar-benar terbebas dari chronic respiratory disease (CRD). Menjaga kebersihan dan tingkat kelembaban kandang dan area ayam.

Penyakit Infectious Laryngotracheitis (ILT)

Infectious Laryngotracheitis (ILT) merupakan penyakit kontagius pada saluran pernafasan yang dicirikan dengan kesulitan bernafas, menjulurkan leher karena kesulitan bernafas, konjungtivitis, adanya inflamasi yang mengelilingi membran mata. Penyakit ini disebabkan oleh Herpes virus, yang mampu hidup 8-10 hari pada leleran, lebih dari 70 hari didalam karkas, kemudian dapat hidup lebih dari 80 hari pada eksudat (trachea atau saluran pernafasan) dalam kondisi alami. Penyakit ini berlangsung selama 2-6 minggu dalam flok, dan lebih lama dibandingkan penyakit respirasi viral yang lainnya.
Penyakit ini sangat berbahaya karena:
  • Angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi p ada satu flok.
  • Menyebabkan kerugian ekonomi.
  • Tidak dapat diobati
  • Penyakit ini dapat dicegah, tetrapi dapat menimbulkan ayam carier bagi yang sudah pernah terinfeksi.
Penyakit ini tidak menular pada manusia dan kejadian paling sering terjadi pada ayam. namun dapat pula menginfeksi kalkun, burung unta dan unggas lainnya. Burung liar dapat berperan sebagai carier.
Penularan
Virus Infectious Laryngotracheitis (ILT) ditularkan melalui saluran pernafasan dan dapat menular melalui udara secara kontak langsung antar burung misalnya dalam satu kandang. Virus masuk dan menginfeksi burung melalui mata, hidung atau mulut. Mukus dan darah yang mengandung virus dapat keluar melalui batuk dan menyebarkan penyakit. Masa inkubasinya 6-12 hari. Kejadian outbreak dapat dikarenakan lalu lintas unggas, pekerja dan alat-alat kandang, dan kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran.
Gejala Klinis
  1. Dyspnoe
  2. rinitis
  3. penurunan produksi telur dan daging
  4. kadang kadang mengalami pneumonia atau bronkhopneumonia
  5. mortalitas mencapai 50%
Diagnosa
Pada penyakit yang akut dicirikan dari gejala klinis dan penemuan darah, mukus, dan eksudat kaseosa pada trachea. Secara mikroskopik ditandai dengan desquamative dan nekrotic tracheitis. Diagnosa mungkin dapat diperkuat dengan ditemukannya inclusion body intramuclear pada epitel trachea, isolasi dan identifikasi virus secara spesifik dengan chicken embryo dan kultur jaringan atau dengan inokulasi pada sinus intraorbital untuk mengetahui imunitasnya. Spesimen dapat pula diinokulasi pada membran chorioallantois pada telur ayam berembrio Pemeriksaan mikroskopiknya pada lesi membran chorioallantois terdapat inclusion body intranuclear. Dapat dibedakan dengan Fowlpox pada lesi trachea dan inclusion bodynya berupa inclusion body intracytoplasmic. Diagnosa dapat pula dilakukan dengan PCR.

Diferensial diagnosa
  1. Infectious Bronchitis
  2. Newcastle Disease
  3. Mycoplasmosis
  4. Avian coryza
Pencegahan
  1. Meminimalisir kotoran dan debu.
  2. Penggunaan mild expectorants.
  3. Vaksinasi baik secara eye drop, spray maupun lewat air minum.

Penyakit Berak Kapur atau Pullorum

Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung liar. Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun
Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%.
Cara penularan
Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu:
- Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur.
- Secara horizontal terjadi melalui kontak langsung antara unggas secara klinis sakit dengan ayam karier yang telah sembuh, sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan peralatan, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang terkontaminasi.

Gejala klinis
- napsu makan menurun
- feses (kotoran) kotoran berwarna putih seperti kapur
- Kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna putih
- kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah keringkering
- jengger berwarna keabuan
- mata menutup dan nafsu makan turun
- badan anak ayam menjadi lemas
- sayap menggantung dan kusam
- lumpuh karena artritis
- suka bergerombol

Perubahan patologi
Pada kasus yang akut sering dijumpai pembesaran pada ahati dan limpa dan kadang kadang sering diikuti omfalitis. Pada kasus kronis dijumpai abses pada organ dalam dan adanya radang pada usus buntu (tiflitis kaseosa) yang ditandai adanya bentuk berwarna abu-abu didalam usus buntu.

Diagnosis
Isolasi dan identifikasi salmonella pullorum dapat diambil melalui hati, usus maupun kuning telur dapat dilakukan pembiakan kedalam medium. Ayam karier yang sudah sembuh dapat diidentifikasi dengan penggumpalan darah secara cepat (rapid whole blood plate aglutination test).




Pengobatan
Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini hanya efektif untuk pencegahan kematian anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang bersifat kronis.
Pencegahan
Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier harus memiliki sertifikat bebas salmonella pullorum. Melakukan desinfeksi pada kandang dengan formaldehyde 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan.

Penyakit Gumoro (Infectious Bursal Disease)

Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.
Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.
Penyakit Gumoro yang menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dapat diindikasikan dengan gejala awal sbb:
  • Napsu makan berkurang.
  • Ayam tampak lesu dan mengantuk.
  • Bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat.
  • Peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri.
  • Jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu.
Kemudian ada pendapat yang berbeda yang menyebutkan gejala gumoro adalah sbb:
  • Diare berlendir.
  • Nafsu makan turun.
  • Gemetar dan sukar berdiri.
  • Bulu di sekitar anus kotor.
  • Ayam suka mematuk di sekitar kloaka.
Selain itu, beberapa pendapat pakar lainnya bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro klinik dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu. Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu. Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara permanen, sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi sekunder.
Gumoro menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang

Penyakit Tetelo

Penyakit Telelo atau Newcastle Disease (ND) biasa juga disebut dengan istilah penyakit Samper Ayam ataupun Pes Cekak. Dimana penyakit ini merupakan suatu infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi:
  • Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%.
  • Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan dan saraf.
  • Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan.
ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar.
Pada tahap yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.
Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
  • Excessive mucous di trakea.
  • Gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas.
  • Ayam tampak lesu.
  • Napsu makan menurun.
  • Produksi telur menurun.
  • Mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah.
  • Jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
  • Ayam yang tertular harus dikarantina atau bila sudah pada stadium berbahaya maka harus dimusnahkan.
  • Vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Vaksinasi pertama, dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin dilakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada.
  • Untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang pakar menyarankan agar memberikan vaksin ini dilakukan dengan pola 444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Akan tetapi pola pemberian ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan efektivitas terbaik dari hasilnya.
Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut:
  • Memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik.
  • Memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini.
  • Memberikan ransum jamu yang baik, yang terbuat dari bahan-bahan tradisional yang dapat membantu meningkatkan kekuatan dan kekebalan tubuh ayam.

Introduction Penyakit Ayam

Dalam memelihara ayam bangkok maupun ayam lain pada umumnya, dapat terjadi banyak sekali variasi penyakit yang sudah sangat dipahami atau familiar bagi peternak, baik peternak ukuran kecil, menengah maupun skala besar.
Berbicara keberhasilan mengenai peternakan (tanpa tergantung skala bisnisnya) oleh seorang peternak ditentukan dari pengetahuan dan pemahaman dengan pengenalan sumber hambatan dan ancaman dari penyakit yang mungkin dapat menjadikan ledakan penyakit menular dan berakibat sangat merugikan. Oleh sebab itu, pengamanan dan menjauhkan ternak ayam dari sumber wabah dan hambatan potensial tersebut menjadi prioritas dan perhatian khusus.
Dimulai dengan pemilihan indukan yang unggul, pengelolaan yang baik, sanitasi, peningkatan daya tahan ayam dengan vaksinasi dan usaha menjauhkan ternak ayam dari sumber penyakit adalah kunci sukses dalam beternak ayam.

Pada prinsipnya, penyakit ayam dapat disebabkan oleh 3 macam hal utama yaitu
  1. Penyakit yang menular dan disebabkan oleh bakteri, protozoa, virus, parasit dan jamur.
  2. Penyakit yang disebabkan oleh faktor atau sebab lainnya.
  3. Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan zat-zat makanan yang diperlukan dalam perkembangan dan ketahanan tubuh ayam yang lebih disebabkan karena ketergantungan ayam pada kualitas makanan yang diberikan oleh peterna
Secara detail, berbagai penyebab dan cara penanggulangan penyakit-penyakit ayam ini akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Introduction Pembiakan Ayam Bangkok

Mengawinkan sepasang Ayam Bangkok bukanlah pekerjaan yang sulit, terutama bagi peternak yang sudah berpengalaman. Hal yang sulit adalah mencari bakal Pejantan dan Indukan yang berkualitas tinggi. Mengawinkan induk bisa dilakukan di kandang umbaran atau dengan sistem kawin tembak (doddogan). Caranya induk betina dipegangi, lalu induk jantan akan mengawini si betina. Cara ini terkenal paling efektif dan cepat menghasilkan keturunan. Induk jantan yang baik biasanya tidak terlalu sulit dikawinkan dengan cara dogdogan. Jika induk jantan tidak mau mengawini induk betina dengan cara dogdogan, sebaiknya induk jantan dan induk betina dikawinkan di dalam kandang umbaran.
Satu ekor pejantan bisa mengawini 3-4 induk betina. Perkawinan juga bisa dilakukan secara inseminasi buatan, tetapi cara ini jarang dilakukan karena cara perkawinan alamiah terhitung cukup gampang dilakukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya khusus untuk membeli peralatan inseminasi.
Induk yang telah dikawinkan akan bertelur seminggu setelah dikawinkan. Induk betina ayam bangkok bertelur terbatas, tidak lebih dari 20 butir setiap periodenya. Hal ini berbeda dengan ayam kampung yang bisa bertelur sampai 40 butir untuk setiap periode. Telur-telur tersebut bisa dierami oleh induknya atau ditetaskan di dalam mesin tetas. Untuk usaha skala kecil, penetasan bisa dilakukan oleh induknya, tetapi untuk usaha berskala besar, terutama peternakan yang menjual anakan (DOC), penetasan dengan mesin tetas dapat mempercepat kapasitas produksinya.
Anak ayam menetas setelah dierami oleh induknya selama 21 hari atau sama dengan penetasan menggunakan mesin tetas. Anak ayam yang baru menetas bisa ditempatkan dikandang postal setelah berumur dua hari. Kandang postal anak ayam dilengkapi dengan pemanas yang berfungsi sebagai induk buatan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengawinkan ayam bangkok adalah tidak mengawinkan saudara sekandung (berinduk sama). Namun perkawinan antara induk (F1) dan anak (F2) masih diperkenankan. Begitu juga dengan perkawinan antara induk (F1) dan cucu (F3).

Mengobati Penyakit Bubul Pada Ayam Laga

Penyakit bubul atau bubulan adalah salah satu penyakit yang menyerang kaki ayam aduan. Penyebab dari bubul ini adalah bakteri yang masuk melalui luka pada kaki ayam sehingga mengakibatkan infeksi. 
Salah satu penghuni bamsbreeder yang terkena bubul adalah ayam bangkok petarung yang akhirnya kami jadikan pacek atau indukan pejantan. 
Ayam petarung yang terkena bubul ini akan merasa kesakitan pada bagian kaki sehingga seringkali tidak mau jika di adu. Tapi jika saat kaki tidak sakit,ayam ini masih mau bertarung dan tetap fit dengan jalu-nya yang ganas.
Masih sliwar sliwer alias simpang siur tentang bagaimana cara efektif mengobati bubul ini. Dari berbagai sumber informasi bamsbreeder mencoba merangkum beberapa cara mengobati bubul pada ayam petarung kesayangan anda :
  1. Dengan meletakkan ayam pada lumpur rinso atau garam. Bubul seperti kulit parasit yang bisa mengelupas jika di cabut, tapi jika di pakasa dicabut bisa mengakibatkan infeksi dan bubul akan tumbuh lagi. Beberapa peternak menyarankan membuat comberan/lumpur dengan menggunakan air rinso ada juga yang menyarankan dengan air garam. Setelah ayam dimandikan jemur ayam diatas lumpur yang kita buat tadi. Bubul akan rontok dengan sendirinya.
  2. Dengan obat kutil Colomac. Terlebih dahulu bersihkan kaki yang terkena bubul, sterilkan dengan alkohol. Oleskan colomac dan tutup luka dengan plester (hansaplast). Jaga kebersihan kaki yang terkena bubul, berikan alas kandang yang empuk seperti jerami.
  3. Menggunakan kanterpain. Bersihkan dan keringkan kaki yang terkena bubul. oleskan kanterpain pada bubul dan tahan atau pegang ayam sampai kanterpain kering kurang lebih 5 menit. Lepaskan ayam pada alas kandang yang bersih dengan alas karung atau karpet.
  4. Menggunakan Koyo Cabe. Bersihkan dan sterilkan kaki terlebih dahulu sebelum ditempel koyo cabe. Ganti koyo cabe setiap 3 hari sekali.
  5. Menggunakan paku yang di bakar. Mungkin terinspirasi dari cara pengobatan kuno dimana membakar luka adalah cara mensterilkan luka dari bakteri. Gunakan paku seukuran mata butul lalu panaskan sampai benar benar panas. Tempelkan paku panas pada mata bubul (jangan sampai terkena bagian yg sehat) sampai ayam merasa panas ditandai dg menghentakkan kaki. Ulangi 3 sampai 4 kali. Lakukan pengobatan selama 3 hari.

Jenis Ayam Aduan

Jenis Ayam Aduan (Petarung)

Selama ini mungkin kita hanya mengenal ayam bangkok dari Thailand sebagai ayam petarung atau ayam aduan, hal ini dikarenakan kebanyakan para penghobi ayam petarung lebih memilih ayam bangkok sebagai jagoan petarung, mengapa demikian ? Konon dari artikel artikel yang saya baca dan informasi para penghobi ayam petarung jenis ayam bangkok yang paling cerdas di medan laga (Abar)
Meskipun demikian , jenis ayam petarung yang lain juga tidak kalah dalam kehebatan fisik, dan silahkan simak jenis jenis ayam Aduan berikut :
1. Ayam Bangkok (Thailand)
Ayam bangkok yang banyak diternak dan menghasilkan ayam aduan yang berkualitas
Ayam Bangkok (Thailand)

Ayam jenis bangkok adalah yg paling populer dikalangan pecinta ayam aduan, karena dianggap ayam yg paling jalan otaknya (cerdas) saat bertarung. 

Setiap ayam bangkok memiliki gaya bertarung masing masing yang biasanya dihasilkan oleh garis keturunan, banyak sekali gaya bertarung seperti "selusup, ngalung, pukul lari, dan lain-lain. Kecepatan dan kekerasan pukulan selain dihasilkan oleh garis keturunan juga disebabkan oleh faktor perawatan ayam petarung. Para peternak biasa melatih ayam aduan mereka sejak umur 6-7 bulan. Masing-masing peternak ayam aduan memiliki cara sendiri-sendiri dalam merawat dan melatih ayam bangkok aduan supaya menjadi ayam bangkok petarung yang handal.
Ayam jenis Brazilian adalah berasal dr negara Brazil yg terkenal dengan kecepatan pukulannya.

Ayam jenis Burma berasal dari negara Myanmar. Ayam petarung ini terkenal dengan  semangat bertarungnya yg luar biasa, dlm pertarungannya ayam jenis ini kebanyakan menggunakan pola menyerang.
Karena sifatnya yang luar biasa dalam bertarung, banyak peternak yang menyilangkan antara Ayam burma dan ayam bangkok yang diharapkan mempunyai keturunan yang membawa sifat indukannya.
Ayam jenis Siam kebanyakan ayam yang pantang menyerah dalam pertarungan, mempunyai pukulan yang cukup keras & kecepatan  standar, serta tekhnik bertarung yang paling variatif.


Ayam jenis Shamo, Berasal dari negara Jepang yang mempunyai ciri fisik  paling Atletis dengan tegakan 90' pada saat berdiri. & terkenal dengan keakuratan pukulannya.

Ayam jenis Saigona berasal dari negara Vietnam yang terkenal dengan ketahanan & kekuatan pukulannya yang bagus dari jenis ayam aduan lainnya.
Ayam petarung jenis saigon paling mudah dibedakan dengan ayam petarung yang lain karena bulu-bulu leher dan sebagian kepala yang tidak tumbuh.
7. Ayam Philiphine

Ayam jenis Philipine terkenal dgn kecepatan geraknya, karena ayam ini termasuk jenis ayam aduan taji (pisau) & banyak ayam jenis aduan taji lain yg rata-rata mempunyai ciri fisik & kecepatan hampir sama dengan ayam ini.